Politik Republik Cangkir Kayu
Presiden Republik Cangkir Kayu Mr. Ptah Syakler Ur Bragh telah memerintahkan serangan militer secara besar-besaran ke Republik Malyingsiah karena dalam seminggu terakhir dilaporkan kapal perang Malyingsiah telah melanggar kedaulatan republik Cangkir Kayu sebanyak 3 kali dengan sengaja dan dengan cara yang provakif memasuki perairan Cangkir Kayu di perairan Ambilahat sejauh delapan mil dari garis perbatasan. Tercatat Malyingsiah pada tahun 2008 telah melanggar kedaulatan Cangkir Kayu sebanyak 9 kali dan sejauh ini nota keberatan yang disampaikan oleh Departemen Luar Negeri Cangkir Kayu tidak digubris sama sekali.
Atas pertimbangan itulah presiden Ptah Syakler Ur Bragh memerintahkan serangan milier ke Malyingsiah tanpa melakukan upaya diplomasi terlebih dahulu, juga tanpa konsultasi dengan Tyuzgh semacam DPR di Indonesia.
Tindakan berani dan nekat dari presiden Ptah Syakler Ur Bragh menurut juru bicara kepresidenan Brehzkya didasari oleh kekesalan dan kegeraman presiden Ptah Syakler Ur Bragh karena Malyingsiah telah cukup lama merendahkan martabat Negara Cangkir Kayu melalui beberapa tindakan semena-mena terhadap warga Negara cangkir kayu yang tinggal dan bekerja di Malyingsiah. Termasuk kasus pelarian Manuhora Kcetenaran dari salah satu Negara bagian Malyingsiah menjadi salah satu pemicu kekesalan presiden Ptah Syakler Ur Bragh.
Untuk membalas sebutan 'Cangkur' yang ditujukan kepada warna Negara Cangkir Kayu di Malyingsiah yang berkonotasi merendahkan, maka presiden Ptah Syakler Ur Bragh pada kesempatan yang sama mencetuskan sebutan baru kepada warga Malyingsiah yaitu 'MalyingdongSyah'
Dikutip dari Kantor Berita Republik Cangkir Kayu
Komentar
Posting Komentar