Politik Republik Cangkir Kayu (Bagian II)
Team liputan kami melaporkan dari ibu kota Cangkir Kayu, Albazkra, telah terjadi kejadian aneh dan fenomenal dan juga sangat tidak masuk akal dan memalukan yaitu perkelahian antar mahasiswa yang melibatkan dua universitas besar di negara tersebut yaitu Univerzicitas Kruzbrux Internationale (UKI) dengan Yorgbahter Abdziz Ightrur (YAI).
Diduga perkelahian terjadi dipicu oleh saling klaim kedua universitas terhadap status mahasiswa Manuhora Kcetenaran yang akhir-akhir ini menjadi liputan media di Cangkir Kayu. Keributan berakhir setelah pasukan marinir TRC(Tamarzca Cangkir Kayu) terjun mengamankan situasi.
Pada kesempatan yang sama di provinsi Bethrec, Cangkir Kayu, juga terjadi aksi unjuk rasa yang menamakan diri Perz Orghtur Talzvin Evergt(POTE) atau persatuan orang tua gatal yang menuntut Manuhora Kcetenaran segera melakukan visum untuk membuktikan kebenaran dada Manuhora Kcetenaran telah disayat dengan menggunakan silet oleh putra mahkota dari salah satu negara bagian Malyingsiah.
Ketua POTE, Rohzet Wurg mengatakan bahwa tuntutan mereka semata-mata untuk menjaga demi nama baik bangsa dan berjanji untuk membantu Manuhora Kcetenaran untuk mengusut dugaan terjadinya KDRT yang menimpa dirinya.
Setelah ujuk rasa POTE yang dilaksanakan secara damai di depan kediaman Manuhora Kcetenaran tersebut, POTE dan Manuhora Kcetenaran sepakat akan segera menjalani visum di bagian dada dan disiarkan secara langsung oleh Televisionze dev Republik Cangkir (TdRC)
Demikian team liputan melaporkan dari Albazkra, Cangkir Kayu.
Diduga perkelahian terjadi dipicu oleh saling klaim kedua universitas terhadap status mahasiswa Manuhora Kcetenaran yang akhir-akhir ini menjadi liputan media di Cangkir Kayu. Keributan berakhir setelah pasukan marinir TRC(Tamarzca Cangkir Kayu) terjun mengamankan situasi.
Pada kesempatan yang sama di provinsi Bethrec, Cangkir Kayu, juga terjadi aksi unjuk rasa yang menamakan diri Perz Orghtur Talzvin Evergt(POTE) atau persatuan orang tua gatal yang menuntut Manuhora Kcetenaran segera melakukan visum untuk membuktikan kebenaran dada Manuhora Kcetenaran telah disayat dengan menggunakan silet oleh putra mahkota dari salah satu negara bagian Malyingsiah.
Ketua POTE, Rohzet Wurg mengatakan bahwa tuntutan mereka semata-mata untuk menjaga demi nama baik bangsa dan berjanji untuk membantu Manuhora Kcetenaran untuk mengusut dugaan terjadinya KDRT yang menimpa dirinya.
Setelah ujuk rasa POTE yang dilaksanakan secara damai di depan kediaman Manuhora Kcetenaran tersebut, POTE dan Manuhora Kcetenaran sepakat akan segera menjalani visum di bagian dada dan disiarkan secara langsung oleh Televisionze dev Republik Cangkir (TdRC)
Demikian team liputan melaporkan dari Albazkra, Cangkir Kayu.
Komentar
Posting Komentar