Republik Tempe : Si Bego Punya Rencana
Si Bego adalah Tuhan atas dirinya, karena dia tau apa yang dia pikirkan, dia tau apa yang dia rencanakan, dia tau apa yang dia sembunyikan. Si Bego, sangat radikal tanpa kompromi. Kebenaran adalah pikirannya dan hukum adalah apa yang dia baca dan yang dia tulis. Di kolong langit ini, tidak ada yang benar di biji matanya, kecuali dia dan pengikutnya. Si Bego, selalu mengajarkan kebencian pada orang lain yang tidak mempunyai kemiripan DNA dengan dia kepada semua murid-muridnya. Seperti invasi mahluk luar angkasa ke planet bumi, demikian halnya si Bego menginvasi dan mengintimidasi manusia lain yang tidak sepaham dengannya.
Seperti kata pepatah, 'Membunuh seekor ayam untuk menakuti seribu monyet'. Membunuh ayam, manusia dengan DNA Bego, dengan tujuan membuat manusia non DNA Bego terkencing-kencing, lari tunggang langgang ke celah-celah gua di pegunungan. Si Bego, merasa seperti masturbasi setiapkali melihat manusia meregang nyawa.
Si Bego punya rencana, menjadikan dunia ini seperti surga. Namanya Republik Tempe. Untuk itu, si Bego, dengan segala upaya mempersiapkan segala sesuatunya. Si Bego membeli sebuah pulau dan mengusir semua penghuninya. Siapa yang tidak mau bergabung, kepalanya akan dipenggal. Dadanya disobek dan jantungnya diambil dan direbus untuk makanan anjing. Tubuh tanpa kepala akan dilemparkan kesebuah tanah lapang, menjadikan lapangan itu tempat kesukaan burung pemakan bangkai dan ribuan lalat. Bau busuk, bau bangkai manusia wewangian magis buat si Bego.
Si Bego menetapkan tengkorak manusia sebagai lambang negara dan lagu kebangsaannya diambil dari salah satu lagu group music kuburan yang berjudul, 'Lupa Lupa Ingat' (hanya ingat kuncinya). Ideologinya adalah ideologi Belati yang berisi lima asas yaitu, bunuh, bunuh, bunuh, bunuh dan bunuh. Sedangkan tujuan negara, yang tercantum dalam UUD (Undang Undang Dasar) mereka adalah, 'Mempercepat pembangunan infrastruktur dalam mempersiapkan kedatangan kerajaan dewa di muka bumi'.
Si Bego, menetapkan anggaran pembelanjaan negara sebesar 90 persen untuk pendidikan SKK (Sekolah Kejuruan Keris). SSK mempunyai lebih dari 1001 orang guru yang disebut dengan Mpu Gendeng yang ahli membuat keris dan belati. Para siswa diajar dan dilatih untuk membuat keris dan belati yang ber kualitas tinggi untuk digunakan sebagai senjata utama angkatan bersenjata Republik Tempe.
Si Bego, berencana untuk memproklamirkan Republik Tempe pada tanggal 12 Desember 2012, karena si Bego mempunyai 12 istri, 12 gundik, 20 anak dari 12 istri dan 12 anak dari gundiknya.
Si Bego, mengganti kalender Masehi dengan nama Kalender Lendir, dimulai dari bulan Desember untuk bulan pertama, November untuk bulan ke dua dan seterusnya sampai Januari untuk bulan ke duabelas.
Si Bego, menetapkan bahasa Ogeb sebagai bahasa nasional. Bahasa Ogeb diadopsi dari bahasa Melayu dengan cara membalik setiap suku kata. Contoh : Nakam=Makan, Rudit=Tidur. Kalau Anda ingin membaca tulisan ini menggunakan bahasa Ogeb, cukup Anda balikkan semua suku katanya. Mudahkan ?
Si Bego, presiden Republik Tempe.
Seperti kata pepatah, 'Membunuh seekor ayam untuk menakuti seribu monyet'. Membunuh ayam, manusia dengan DNA Bego, dengan tujuan membuat manusia non DNA Bego terkencing-kencing, lari tunggang langgang ke celah-celah gua di pegunungan. Si Bego, merasa seperti masturbasi setiapkali melihat manusia meregang nyawa.
Si Bego punya rencana, menjadikan dunia ini seperti surga. Namanya Republik Tempe. Untuk itu, si Bego, dengan segala upaya mempersiapkan segala sesuatunya. Si Bego membeli sebuah pulau dan mengusir semua penghuninya. Siapa yang tidak mau bergabung, kepalanya akan dipenggal. Dadanya disobek dan jantungnya diambil dan direbus untuk makanan anjing. Tubuh tanpa kepala akan dilemparkan kesebuah tanah lapang, menjadikan lapangan itu tempat kesukaan burung pemakan bangkai dan ribuan lalat. Bau busuk, bau bangkai manusia wewangian magis buat si Bego.
Si Bego menetapkan tengkorak manusia sebagai lambang negara dan lagu kebangsaannya diambil dari salah satu lagu group music kuburan yang berjudul, 'Lupa Lupa Ingat' (hanya ingat kuncinya). Ideologinya adalah ideologi Belati yang berisi lima asas yaitu, bunuh, bunuh, bunuh, bunuh dan bunuh. Sedangkan tujuan negara, yang tercantum dalam UUD (Undang Undang Dasar) mereka adalah, 'Mempercepat pembangunan infrastruktur dalam mempersiapkan kedatangan kerajaan dewa di muka bumi'.
Si Bego, menetapkan anggaran pembelanjaan negara sebesar 90 persen untuk pendidikan SKK (Sekolah Kejuruan Keris). SSK mempunyai lebih dari 1001 orang guru yang disebut dengan Mpu Gendeng yang ahli membuat keris dan belati. Para siswa diajar dan dilatih untuk membuat keris dan belati yang ber kualitas tinggi untuk digunakan sebagai senjata utama angkatan bersenjata Republik Tempe.
Si Bego, berencana untuk memproklamirkan Republik Tempe pada tanggal 12 Desember 2012, karena si Bego mempunyai 12 istri, 12 gundik, 20 anak dari 12 istri dan 12 anak dari gundiknya.
Si Bego, mengganti kalender Masehi dengan nama Kalender Lendir, dimulai dari bulan Desember untuk bulan pertama, November untuk bulan ke dua dan seterusnya sampai Januari untuk bulan ke duabelas.
Si Bego, menetapkan bahasa Ogeb sebagai bahasa nasional. Bahasa Ogeb diadopsi dari bahasa Melayu dengan cara membalik setiap suku kata. Contoh : Nakam=Makan, Rudit=Tidur. Kalau Anda ingin membaca tulisan ini menggunakan bahasa Ogeb, cukup Anda balikkan semua suku katanya. Mudahkan ?
Si Bego, presiden Republik Tempe.