Ketika Aku Harus Memilih Untuk Selingkuh
Saya harus meluluskan permintaan rekan kerja saya kali ini
untuk menulis tentang selingkuh dalam “Thank God its Friday”. Entah apa yang
dipikirannya untuk meminta saya untuk menulis tentang topik ini, apakah dia
ingin selingkuh ? atau apakah dia kira saya adalah peselingkuh tangguh ?.
Akhirnya, jam 20:25 saya mampir ke Alfa Mart untuk membeli sekaleng Heineken
dan Lucky Strike, wess....perfect world
Jika Anda “aktifis selingkuh” dan beranggapan bawah
selingkuh hanya persoalan hubungan sex dengan bukan pasangan maka Anda saya
sarankan menjadi anggota sejenis club Swing di Amerika. Karena di club itu, sex
dengan bukan pasangan adalah hal yang wajar, normal dan dalam pertemuan rutin
mereka, setiap pasangan suami istri bertukar pasangan untuk melakukan hubungan
sex. Club jenis ini cocok buat Anda yang ingin selingkuh tetapi selalu
memperhitungkan Cost Per Unit. See....
Lalu, saya bertanya dalam hati sambil mereguk bir dingin
heineken, “Apa defenisi selingkuh buat ku ya ?”. hampir sebatang lucky strike
terbakar habis tanpa saya hisap baru saya melanjutkan tulisan ini. Selingkuh,
buat saya, seperti saya menantang Tuhan untuk mengalahkan saya bermain catur
dalam satu langkah . Apakah Tuhan bisa melakukan itu ? mengalahkan saya dalam
satu langkah di atas papan catur ?.
Selingkuh diluar persoalan sex adalah pembenaran, ya
pembenaran, seperti tanding catur dengan Tuhan. Saya membuat aturan, hukum saya
sendiri. Saya membenarkan, meyakinkan diri saya, bahwa ketika hati bicara,
ketika saya harus jatuh cinta kepada perempuan lain, saya akan mengatakan itu
adalah, eros yang terlambat datang, cahaya cinta yang datang dari kejauhan yang
membutuhkan waktu ratusan tahun untuk membesarkan retina mata. Lalu aku akan
menulis, sebuah puisi cinta. Perasaan jatuh cinta itu adalah sebuah kebenaran,
kebenaran yang saya paksakan karena banyak alasan buat saya untuk ber
selingkuh. Aku selingkuh karena kamu selingkuh juga, karena kamu sudah tidak
menggairahkan, karena kamu selalu melempar piring, karena kamu sering ngomel
soal uang , karena kamu tidak perhatian, karena kamu begitu aku begini.
Hoallah....tit for tat ?. Lantas, jika, selingkuh adalah
sex, selingkuh adalah soal rasa dan sex adalah ekspresi cinta dan ekspresi rasa
sayang maka apa bedanya jika aku selingkuh karena kebutuhan sex dengan
selingkuh karena aku terpingkirkan ?.
Aku meremukkan kaleng bir ditanganku dan
saya angkat handphone,
“Hello de, apa kabar ? lagi ngapain ? Anak-anak gimana
?, Salam buat mereka”.
Lalu saya mengirimkan sms
“ Good nite dear, sleep tight,
i do love you, god bless”.
Dalam hati aku berguman “..de, maaf in aku ya de
kalau aku banyak salah.....”
Saya tutup laptop dan tidur ....