Ayo Menulis: Aku tak bisa membuat semua orang senang



Selamat datang September, lagi-lagi bulan keberuntungan. Tulisan pertama saya di bulan September setelah di bulan Agustus minim dengan karya tulis. Bukan karena mati gaya, tapi lebih dikarenakan waktu yang minim untuk diam di depan monitor sambil memikirkan ide-ide tulisan.

Seperti dalam deskripsi blog cangkir kayu, 'ditulis seakan-akan seorang pun tidak akan pernah membaca', maka setiap tulisan di blog ini tidak harus dibaca secara seksama kemudian dipikirkan tujuh hari tujuh malam. Seperti kata teman saya, 'S' saja, artinya, Santai saja. 'S' akan meleleh dan menjadi air. Dengan 'S', situasi akan menjadi nyaman.

Menulis, dapat mengasah logika dan yang lebih hebat lagi, dengan menulis kita bisa berbagi pandangan. Kabar buruknya, tulisan bisa membuat orang yang membaca uring-uringan. Kalau ditelusur kebelakang, tujuan saya menulis, tidak lebih dari sarana untuk berbagi pandangan. Lebih dasyat lagi, berbagi untuk merubah cara berfikir seseorang, merubah paradigmanya. Oh..paradigma kita belum tentu benar. Bisa salah. Alangkah berbahagianya bila seseorang dapat merubah paradigmanya setelah membaca tulisan-tulisan saya. Dengan menulis, kita bisa lebih 'eling' karena apa yang kita tulis adalah nasehat buat diri sendiri.

Saya tidak pernah 'ngoyo' menjadi seorang penulis yang tercatat di 'hall of fame' di Hollywood. Bukankah, kualitas adalah segalanya ?. Katakanlah saya mempunyai dana lebih dari hasil main forex online, lantas saya membiayai seluruh penerbitan buku yang berjudul 'Cangkir Kayu'. Selama tulisan di cangkir kayu tidak bermutu, siapa yang mau beli buku saya ?. Hmm…Cangkir Kayu lahir hanya atas dorongan untuk berbagi. Tidak lebih dan tidak kurang.

Saya tidak pernah bisa untuk menyenangkan semua orang. Itu jelas. Dari seratus orang yang ada disekitar saya, pasti diantara mereka ada yang menyukai saya dan pasti ada yang tidak menyukai saya. Lantas saya bertanya, sebuah pertanyaan retoris, 'Untuk apa saya harus pusing dengan semua persepsi orang yang ada disekitar saya ?'. Tulisan sayapun demikian. Dari ribuan yang membaca, menurut google analytic, pasti diantara pembaca ada yang suka dan ada yang tidak suka.

Sejak menulis di blog, saya pernah dimaki-maki oleh pembaca Cangkir Kayu, karena menganggap tulisan saya terlalu 'atheis'. Menurut dia lebih baik saya untuk diam dan duduk manis dan tidak perlu berfikir tentang Tuhan. Lain lagi komentar pembaca di yahoo groups. Salah seorang pembaca memberi komentar 'penulis ini sudah gila' karena membaca tulisan Perkawinan Dini. Kabar baiknya, banyak yang memberi komentar yang sangat positip.

See ?, kita tinggal diantara orang-orang yang berbeda. Wong, manusia lahir sudah 'berbeda', jadi untuk apa mencari perbedaan?. Bukankah tidak lebih baik mencari persamaan dari kodrat yang sudah berbeda ?. Daripada harus memberi komentar miring dan marah-marah, bukankah lebih baik untuk membaca dengan hati yang dingin ?. Seperti saya tidak bisa menyenangkan semua orang, maka tulisan di Cangkir Kayu tidak bisa juga untuk menyenangkan semua orang. Kebaikan adalah hal yang relatif. Akhir kata, 'Ayo menulis !'. Selamat datang September

Postingan Populer