Filosofi Game : Filosofi Ngawur Lagi

Ada yang masih ingat game jadul (jaman dulu) Prince of Persia ?, game 'Prince of Persia' ini adalah salah satu game favorit saya dan game pertama non console yang saya kenal. Perkenalan dengan 'Prince of Persia' membawa saya ke dunia programming karena pada waktu itu saya ingin sekali menciptkan game buatan sendiri. Niat itu mengawali saya berkenalan dengan Quick Basic dan Turbo Basic, kemudian lanjut ke Turbo Pascal, Turbo C, Clipper, Dbase IV, Assembler, Visual Basic dan Delphi. Apa daya, game yang saya hasilkan hanya game sederhana, yaitu game 'Hang Man'. Bukan game secanggih 'Prince of Persia' yang lahir akan tetapi surat peringatan terakhir. Surat dari kampus tiba di rumah yang memberitahukan bahwa IP saya jatuh ke nasakom (nasib satu koma) dan harus segera memperbaiki prestasi. Sejak saat itu saya harus membagi waktu antara programming dan mekanika teknik.

Menjadi mahir dalam programming adalah salah satu sisi baik game buat saya. Dari know nothing menjadi know something. Setelah bekerja, saya sangat jarang memainkan game. Terakhir, saya hanya sekali main game 'Moto GP', itupun membuat pinggang saya sakit karena harus miring ke kiri dan miring ke kanan setiap kali mau belok. Buat saya pribadi, main game adalah salah satu cara untuk menghilangkan kepenatan. Di kantor, saya tidak memainkan game yang berat-berat atau game 3D, paling banter game Solitare. Menurut saya main game 3D akan sangat beresiko, karena kalau boss lewat akan sulit menonaktifkan game tersebut dengan hanya menekan tombol Escape, Berbeda dengan game Solitare, hanya sekali click, di layar monitor akan terpampang grafik Pareto di applikasi Excel yang besarnya segede gajah dan segera pasang tampang plengak-plenguk.

Sedikit tentang game di kantor. Bila teman Anda sedang pasang tampang serius sambil memelototin monitor, kedua tangan di atas keyboard tanpa pernah menggerakkan mouse sama sekali dalam jangka waktu yang lama, badan terkadang miring ke kiri dan ke kanan, sesekali badan condong ke belakang, jangan Anda kira teman Anda itu pakarnya Excel yang mampu menggunakan shortcut untuk semua menu. Dia sedang main game 'Moto GP'. Bila tangan kiri berada di pipi atau tangan kiri menopang dagu dalam jangka waktu yang lama, tangan kanan memegang mouse dengan gerakan yang cukup aktif dan tampang serius. Maka perhatikan jam berapa pada waktu itu. Bila jam menunjukkan lewat jam 11 pagi atau lewat jam 3 sore maka kemungkinan besar dia sedang main game Solitare. Bila teman Anda sesekali senyum sambil mengetik, besar kemungkinan dia sedang chatting dengan menggunakan Yahoo Messanger atau chat Facebook.

Bila boss Anda menemukan Anda sedang main game, pesan saya, jangan panik dan tetap cool. Segera pasang tampang plengak-plenguk tanpa merasa berdosa. Dengan tampil cool akan mengurangi resiko diomelin atau dikenakan surat peringatan ke satu. Anda tidak sendiri di dunia ini yang bermain game pada saat jam kerja. Apa bedanya main game pada jam kerja dengan karyawan yang 'meminimize' browser nya yang sedang meloading Facebook dari pagi sampai sore ?. Apa bedanya dengan membuka applikasi Meta Trader 4 ?

Ketika Anda ditanyakan alasan bermain game pada jam kerja, Anda bisa menjelaskan kepada beliau filosofi game. Jelaskan sebagai berikut. ' Pak atau Bu, main game itu adalah simbol efektifitas dan efesiensi. Kalau saya main game, itu berarti semua pekerjaan saya sudah selesai. Alasan saya main game adalah untuk mengurangi kepenatan setelah mengerjakan semua pekerjaan dengan tempo yang sangat cepat. Setelah kepenatan hilang, maka saya akan mengerjakan pekerjaan yang seharusnya saya kerjakan dua hari lagi. Jadi, Pak atau Bu, bila saya main game, berarti saya sangat cepat dalam bekerja, mampu mendelegasikan pekerjaan kepada staff dengan sempurna dan mempunyai manajemen waktu yang baik'.

Perhatikan mimik wajah boss Anda. Bila beliau tersenyum, Anda aman dan bila tidak, segera langganan Kompas atau segera click tombol Quick Apply.

Postingan Populer