Bola Bola Kaca : Filosofi Bekerja
Staff department PPIC di tempat saya bekerja mengirimkan email yang panjang kepada saya. Salah satunya, dia menceritakan temannya telah bekerja mati-matian, tidur hanya 2-3 jam dalam 24 jam hampir selama 2 tahun bekerja (?). Teman yang dia maksud bahkan sempat pingsan tidak sadarkan diri setelah bekerja non-stop selama 48 jam dan masuk rumah sakit. Sekembali dari rumah sakit, dia mempunyai atasan baru. Dia kecewa. Secara implisit, email itu mempertanyakan, kenapa tidak teman dari staff PPIC itu yang diangkat atau dipromosikan untuk mengepalai departmentnya?. Kenapa harus dari luar ?
Kemudian saya membalas email tersebut. Saya menuliskan kalimat pertama 'Bekerjalah dengan dewasa'. Saya menjelaskan, bekerja sangat dengan keras di kantor hanya beda tipis dengan inefisiensi. Ada dua hal yang patut dipertanyakan bila seseorang bekerja terus menerus diluar batas kewajaran yaitu, bekerja tidak efisien dan bekerja over load.
Untuk hal yang pertama, perlu perbaikan cara bekerja agar lebih efisien. Menciptakan system kerja yang efisien tidak semata-mata menambah tenaga, tetapi harus memperbaiki system secara keseluruhan, termasuk pemberdayaan sumber daya manusia dengan cara enrichment (memperkaya) dan enlargement (memperluas). Memperkaya dan memperluas pekerjaan seseorang membutuhkan seorang atasan yang berpandangan luas dan berfikiran maju.
Untuk hal yang kedua, perlu dilakukan analisis, sejauh mana over load itu terjadi. Bisa jadi, pekerja pada posisi tersebut tidak kompenten sehingga selalu membutukan waktu lebih untuk menyelesaikan pekerjaannya. Bila ternyata pekerja memang sudah maksimal dalam pekerjaannya akan tetapi selalu membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, maka perlu dipertimbangkan untuk menambah pekerja baru.
Saya lebih lanjut menjelaskan, bahwa seseorang layak atau tidak dipromosikan untuk menjadi kepala department, tidak semata-mata bergantung pada berapa jam seseorang bekerja dalam 24 jam. Jam kerja bukan ukurannya. Saya kembali menjelaskan, bahwa jam kerja erat kaitannya dengan inefisiensi.
Lantas, staff PPIC itu, teman saya juga, bertanya, 'Mana yang harus saya pilih, pekerjaan atau pengorbanan diri buat perusahaan?'. Saya menjawab, bekerja seperti filosofi bola kaca dan bola karet. Kita bekerja layaknya seorang penghibur yang memegang dua jenis bola. Bola yang pertama adalah bola kaca dan bola yang kedua adalah bola karet. Setiap hari, kita melemparkan bola-bola tersebut ke udara dan kemudian menangkapnya kembali.
Sekali bola kaca jatuh ke lantai yang keras, maka bola kaca itu akan pecah, tetapi apa bila bola karet yang jatuh ke lantai maka bola itu akan mental kembali ke udara dan kita bisa menangkapnya kembali. Bola kaca adalah keluarga dan bola karet adalah pekerjaan. Kehilangan pekerjaan tidak jadi soal, pekerjaan bisa dicari kembali. Kehilangan kesehatan, kehilangan keluarga tidak akan tergantikan kembali.
Work hard, play hard. Bekerjalah secara dewasa. Bekerjalah dengan sangat keras, tapi ingat, hiburlah diri Anda. Gunakan waktu untuk diri sendiri, luangkan waktu untuk mengisi kekosongan batin.
Dan jangan pernah jatuh cinta pada sebuah perusahaan, karena perusahaan tidak pernah jatuh cinta pada Anda.
Untuk hal yang pertama, perlu perbaikan cara bekerja agar lebih efisien. Menciptakan system kerja yang efisien tidak semata-mata menambah tenaga, tetapi harus memperbaiki system secara keseluruhan, termasuk pemberdayaan sumber daya manusia dengan cara enrichment (memperkaya) dan enlargement (memperluas). Memperkaya dan memperluas pekerjaan seseorang membutuhkan seorang atasan yang berpandangan luas dan berfikiran maju.
Untuk hal yang kedua, perlu dilakukan analisis, sejauh mana over load itu terjadi. Bisa jadi, pekerja pada posisi tersebut tidak kompenten sehingga selalu membutukan waktu lebih untuk menyelesaikan pekerjaannya. Bila ternyata pekerja memang sudah maksimal dalam pekerjaannya akan tetapi selalu membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, maka perlu dipertimbangkan untuk menambah pekerja baru.
Saya lebih lanjut menjelaskan, bahwa seseorang layak atau tidak dipromosikan untuk menjadi kepala department, tidak semata-mata bergantung pada berapa jam seseorang bekerja dalam 24 jam. Jam kerja bukan ukurannya. Saya kembali menjelaskan, bahwa jam kerja erat kaitannya dengan inefisiensi.
Lantas, staff PPIC itu, teman saya juga, bertanya, 'Mana yang harus saya pilih, pekerjaan atau pengorbanan diri buat perusahaan?'. Saya menjawab, bekerja seperti filosofi bola kaca dan bola karet. Kita bekerja layaknya seorang penghibur yang memegang dua jenis bola. Bola yang pertama adalah bola kaca dan bola yang kedua adalah bola karet. Setiap hari, kita melemparkan bola-bola tersebut ke udara dan kemudian menangkapnya kembali.
Sekali bola kaca jatuh ke lantai yang keras, maka bola kaca itu akan pecah, tetapi apa bila bola karet yang jatuh ke lantai maka bola itu akan mental kembali ke udara dan kita bisa menangkapnya kembali. Bola kaca adalah keluarga dan bola karet adalah pekerjaan. Kehilangan pekerjaan tidak jadi soal, pekerjaan bisa dicari kembali. Kehilangan kesehatan, kehilangan keluarga tidak akan tergantikan kembali.
Work hard, play hard. Bekerjalah secara dewasa. Bekerjalah dengan sangat keras, tapi ingat, hiburlah diri Anda. Gunakan waktu untuk diri sendiri, luangkan waktu untuk mengisi kekosongan batin.
Dan jangan pernah jatuh cinta pada sebuah perusahaan, karena perusahaan tidak pernah jatuh cinta pada Anda.